Sasuke's Mangekyō Sharingan

Jumat, 08 Maret 2013

Kisah St. Tarcisius, St. Pelindung Misdinar

Misdinar atau Putra-Putri Altar merupakan salah satu bagian dalam perayaan Ekaristi untuk membantu pelayan misa. Misdinar ini diberi tempat khusus untuk membantu Imam melayani misa. Misdinar terlihat ada di bagian depan altar dan sering sekali terlihat mendampingi Imam di altar. Itu yang saya lihat dan alami sewaktu saya menjadi Misdinar di Paroki Bunda Maria, Cirebon. Memang awalnya menjadi Misdinar diawali dengan paksaan karena sekolah, tetapi lama-kelamaan saya menikmatinya. Saya mulai aktif saat saya kelas tiga SMP, hingga lulus SMA. Pengalaman yang luar biasa bisa saya alami di sini, rasa bangga selalu ada kala melihat Misdinar yang melayani misa dimana pun. Dalam hati selalu berkata : “Dulu saya pernah ada di sana.” Bangga sekali rasanya memakai jubah putih, membantu perayaan misa, apalagi saat perayaan besar seperti Paskah dan Natal. Dengan membawa wirug, dupa, lentera, atau salib. Dan juga membunyikan lonceng atau gong, membunyikan lonceng besar gereja. Tugas-tugas itu pernah saya lakukan saat menjadi Misdinar kala itu.
Santo Tarcisius
Selama jadi Misdinar saya selalu mendengar nama Santo pelindungnya, St. Tarcisius, namun kisahnya tidak begitu saya ketahui. Saya hanya tahu beliau adalah Martir yang melindungi Sakramen Mahakudus sampai akhir hayatnya dari orang-orang yang ingin merusaknya. Hanya itu sepenggal kisah yang saya ketahui tentang beliau. Maka kini saya ingin mencari tahu kisahnya dari berbagai sumber, dan saya tuliskan kembali di rumah virtual saya untuk sekedar berbagi. Untuk link-nya saya cantumkan di bawah postingan ini.
Pada abad pertama sampai keempat, orang-orang Kristen yang berada di bawah kekuasaan Roma sering kali mendapat penekanan yang sangat keras. Mereka tidak boleh mengikuti misa kudus secara terang-terangan. Bila kedapatan oleh tentara Romawi, mereka akan ditangkap dan dihukum. Bila mereka tetap berkeras mempertahankan iman mereka akan Yesus yang bangkit, maka mereka akan dihukum mati. Meskipun hidup dalam situasi demikian, ada begitu banyak orang yang tak segan-segan menghidupi iman mereka akan Yesus yang bangkit secara terang-terangan.
Tarcisius tinggal di Roma, Italia. Dan ia pun mengalami yang dialami orang Kristen saat itu. Ketika ia berumur sepuluh tahun, ia bersama ibunya seperti biasa mengikuti misa pagi. Misa pagi dilakukan di tempat yang tersembunyi. Setelah memastikan sekelilingnya aman, Tarcisius mengetuk sebuah dinding batu, di sanalah pintu masuk menuju sebuah kapela kecil di bawah tanah yang sangat rahasia, tempat ini sering disebut katakombe. Mereka berjalan merangkak seakan merangkak masuk, dan di sana ditemukan bagitu banyak umat yang sedang berdoa.
Tak lama kemudian muncul seorang Imam dan mereka secara bersama-sama merayakan perjamuan Tuhan. Tarcisius merasa amat bahagia bila ia menerima Tubuh Kristus, dan setiap kali mendengar Imam berkata : “Makanlah dan minumlah, Inilah TubuhKu, Inilah DarahKu” Tarcisius merasa damai. Namun hari itu, setelah misa selesai, Imam melihat sekeliling dan berseru “Sama seperti saudara kita yang rela mati demi iman akan Tuhan yang bangkit dan saat ini sedang dalam penjara itu, besok akan dilemparkan ke tengah singa lapar. Mereka cuma berharap agar sebelum mereka mati di mulut singa-singa lapar itu,  mereka menerima santapan kekal, Tubuh Tuhan yang Mahakudus. Siapakah yang rela menuju penjara untuk menghantar Ekaristi kudus ini?”
Mendengar hal ini umat saling memandang ketakutan. “Pastor engkau tak boleh pergi karena para serdadu sedang berusaha menangkap engkau”, umat berkata. Dari umat itu ada seorang serdadu Roma yang baru saja bertobat, mantan serdadu ini menawarkan diri untuk pergi ke penjara. Namun tak diijinkan karena mantan serdadu ini pun sedang dicari untuk ditangkap. Tarcisius merasa bahwa ia mampu melaksanakan tugas mulia itu. Tanpa bersuara, ia menengadah ke arah ibunya. Ibunya mengerti maksud Tarcisius dan menganggukkan kepala.
Tarcisius berdiri dan berkata : “Bapak Pastor, biarkan aku menuju penjara membawa Tubuh Kristus buat sesama saudara kita di sana”. Pastor itu pun menjawab : “Engkau masih begitu kecil. Kalau serdadu Romawi menangkapmu, apa yang akan kau buat?” Tarcisius tetap meyakinkan Pastor itu, “Bapal Pastor, percayalah. Saya akan berhati-hati, dan akan menjaga Ekaristi Mahakudus ini tiba dengan selamat”. Melihat keberanian Tarcisius, Imam lalu membungkus Sakramen Mahakudus itu dan diberikannya kepada Tarcisius.
Perjalanan melewati daerah serdadu Romawi aman. Namun justru saat melewati sebuah lapangan, di sinilah hambatan datang. Di sana ada sejumlah anak-anak yang sedang bermain. Mereka teman-teman Tarcisius. Tarcisius pun diajaknya bermain, namun Tarsisius menolaknya, penolakan ini disambut lain oleh teman-temannya. Mereka datang mengerumuni Tarcisius, melihat Tarcisius memegang sesuatu di tangan, mereka menarik tangan Tarcisius untuk berusaha melihat apa yang ada di dalamnya. Tarcisius tidak melepaskan tangannya, ia bahkan semakin kuat mempertahankan apa yang sedang dipegangnya. Karena itu ia terjatuh ke tanah. Satu diantara anak-anak itu kesal, karena tidak berhasil melepaskan tangan Tarcisius, dan berkata : “Mari saya buktikan siapa yang paling kuat.” Ia mengambil batu dan dilemparkannya ke arah Tarcisius. Tangannya tetap tak terbuka. Kini ia semakin kuat memeluk Sakramen Mahakudus ke dadanya. Anak-anak itu semakin marah dan brutal, mereka merajam Tarcisius dengan batu berkali-kali. Tak beberapa menit, Tarcisius sudah tak sadarkan diri. Tiba-tiba ada suara berkata : “Stop! Mengapa kamu manganiaya seseorang secara kasar?”
Ternyata suara itu berasal dari serdadu Romawi yang bertobat, yang awalnya menawarkan diri membawa Sakramen Mahakudus. Mantan serdadu ini ternyata mengikuti dari kejauhan. Ia berlari ke arah Tarcisius dan memeluknya dengan perasaan sedih. Ia menggendong Tarcisius yang sudah tak sadarkan diri di pangkuannya. “Tarcisius, Tarcisius.” Panggilnya dengan suara halus. Tarcisius membuka matanya yang memar dan berkata : “Tubuh Kristus masih ditanganku.” Setelah mengatakan kata-kata itu, Tarcisius menghembuskan nafasnya.
Demikianlah Tarcisius wafat, ia wafat sebagai martir cilik pada pertengahan abad ketiga. Ia dimakamkan dalam Katakombe Paus St. Kalistus yang terletak di Appian Way. Tarcisius menjadi seorang kudus cilik. Ia diangkat oleh gereja menjadi pelindung putra dan putri altar/ misdinar dan kita kenal sebagai Santo Tarcisius. Pesta St. Tarcisius diperingati setiap 15 Agustus.
Kisah santo-santa yang kita baca bisa menjadi pengetahuan kita tentang orang-orang kudus gereja, lebih penting lagi teladannya bisa kita contoh. Kehidupan imannya akan tetap hidup. Terutama bagi kita yang menyandang nama kudusnya. Diharapkan kita bisa mencontoh teladan iman santo-santa tersebut dan selalu berada dalam lindungan doanya. St. Tarsisius doakanlah kami. Gbu.

Sumber :
Pondok Renungan-Santo Tarsisius

Sejarah Para Bapa Gereja

  1. Santo Petrus (33-64 atau 33-67)
  2. Santo Linus dari Tuscany (67-76)
  3. Santo Anacletus (atau Cletus) dari Roma (76-88)
  4. Santo Clement I dari Roma (88-97)
  5. Santo Evaristus dari Yunani (97-105)
  6. Santo Alexander I dari Roma (105-115)
  7. Santo Sixtus I dari Roma (115-125)
  8. Santo Telesphorus dari Yunani (125-136)
  9. Santo Hyginius dari Athena, Yunani (136-140)
  10. Santo Pius I dari Aquileia (140-155)
  11. Santo Anicetus dari Emesa, Syria (155-166)
  12. Santo Soter dari Campagna, Italia (166-175)
  13. Santo Eleutheriusdari Nicopolis di Epirus, Yunani (175-189)
  14. Santo Victor I dari Afrika (189-199)
  15. Santo Zephyrinusdari Roma (199-217)
  16. Santo Callixtus I dari Roma (217-222)
  17. Santo Urban I dari Roma (222-230)
  18. Santo Pontian dari Roma (230-235)
  19. Santo Anterus dari Yunani (235-236)
  20. Santo Fabian dari Roma (236-250)
  21. Santo Cornelius dari Roma (251-253)
  22. Santo Lucius I dari Roma (253-254)
  23. Santo Stephen I dari Roma (254-257)
  24. Santo Sixtus II dari Athena, Yunani (257-258)
  25. Santo Dionysius, asal tidak diketahui (259-268)
  26. Santo Felix I dari Roma (269-274)
  27. Santo Eutychian dari Luni (275-283)
  28. Santo Caius dari Dalmatia (283-296)
  29. Santo Marcellinus dari Roma (296-304)
  30. Santo Marcellus I dari Roma (308-309)
  31. Santo Eusebius dari Calabria, Yunani (309-310)
  32. Santo Melchiades atau Miltiades dari Afrika (311-314)
  33. Santo Sylvester I dari Roma (314-335)
  34. Santo Markus dari Roma (336)
  35. Santo Julius I dari Roma (337-352)
  36. Liberiusdari Roma (352-366)
  37. Santo Damasus I dari Spanyol (366-384)
  38. Santo Siricius dari Roma (384-399)
  39. Santo Anastasius I dari Roma (399-401)
  40. Santo Innocentius I dari Albano (401-417)
  41. Santo Zozimus dari Mesuras, Yunani (417-418)
  42. Santo Boniface I dari Roma (418-422)
  43. Santo Celestinus I dari Campania (422-432)
  44. Santo Sixtus III dari Roma (432-440)
  45. Santo Leo I (Agung) dari Tuscany (440-461)
  46. Santo Hilarius dari Sardinia (461-468)
  47. Santo Simplicius dari Tivoli (468-483)
  48. Santo Felix III (II) dari Roma (483-492)
  49. Santo Gelasius I dari Afrika (492-496)
  50. Anastasius IIdari Roma (496-498)
  51. Santo Symmachus dari Sardinia (498-514)
  52. Santo Hormisdas dari Frosinone (514-523)
  53. Santo Yohanes I dari Tuscany (523-526)Martir
  54. Santo Felix IV (III) dari Samnium (526-530)
  55. Boniface II dari Roma (530-532)
  56. Yohanes II(Mercury) dari Roma (533-535)
  57. Santo Agapitus I dari Roma (535-536)
  58. Santo Silverius I dari Campania (536-537)
  59. Vigiliusdari Roma (537-555)
  60. Pelagius I dari Roma (556-561)
  61. Yohanes III dari Roma (561-574)
  62. Benedictus Idari Roma (575-579)
  63. Pelagius IIdari Roma (579-590)
  64. Santo Gregorius I (Agung)dari Roma (590-604)
  65. Sabiniandari Blera di Tuscany (604-606)
  66. Boniface IIIdari Roma (607)
  67. Santo Boniface IVdari Abruzzi (608-615)
  68. Santo Deusdedit (Adeodatus I)dari Roma (615-618)
  69. Boniface Vdari Naples (619-625)
  70. Honorius I dari Campania (625-638)
  71. Severinus dari Roma (640)
  72. Yohanes IV dari Dalmatia (640-642)
  73. Theodore I orang Yunani dari Leventine Koloni di Roma (642-649)
  74. Santo Martin I dari Todi (649-655)
  75. Santo Eugene I dari Roma (654-657)
  76. Santo Vitalian dari Segni (657-672)
  77. Adeodatus II dari Roma (672-676)
  78. Donusdari Roma (676-678)
  79. Santo Agatho dari Yunani dari Sicilia (678-681)
  80. Santo Leo II dari Sicilia (682-683)
  81. Santo Benedictus II dari Roma (684-685)
  82. Yohanes V dari Antiokia, Siria (685-686)
  83. Conon dari Yunani dari Thracian (?) (686-687)
  84. Santo Sergius I orang Siria dari Palermo (687-701)
  85. Yohanes VI dari Yunani (701-705)
  86. Yohanes VIIorang Yunani dari Calabria (705-707)
  87. Sisinnius orang Yunani dari Siria (708)
  88. Constantine dari Siria (708-715)
  89. Santo Gregorius II dari Roma (715-731)
  90. Santo Gregorius III dari Siria (731-741)
  91. Santo Zacharius orang Yunani dari Calabria (741-752)
  92. Stephen II (III) dari Roma (752-757)
  93. Santo Paulus I dari Roma (757-767)
  94. Stephen III (IV)dari Sicilia (768-772)
  95. Adrianus I dari Roma (772-795)
  96. Santo Leo III dari Roma (795-816)
  97. Stephen IV dari Roma (816-817)
  98. Santo Paschal I dari Roma (817-824)
  99. Eugene II dari Roma (824-827)
  100. Valentinus dari Roma (827)
  101. Gregorius IV dari Roma (827-844)
  102. Sergius II dari Roma (844-847)
  103. Santo Leo IV dari Roma (847-855)
  104. Benedictus III dari Roma (855-858)
  105. Santo Nicholas I (Agung) dari Roma (858-867)
  106. Adrianus II dari Roma (867-872)
  107. Yohanes VIII dari Roma (872-882)
  108. Marinus I dari Gallese (882-884)
  109. Santo Adrianus III dari Rome (884-885)
  110. Stephen V (VI) dari Rome (885-891)
  111. Formosus Uskup Porto (891-896)
  112. Boniface VI dari Roma (896)
  113. Stephen VI (VII) dari Roma (896-897)
  114. Romanus dari Gallese (897)
  115. Theodore II dari Roma (897)
  116. Yohanes IX dari Tivoli (898-900)
  117. Benedictus IV dari Roma (900-903)
  118. Leo V dari Ardea (903)
  119. Sergius III dari Roma (904-911)
  120. Anastasius III dari Roma (911-913)
  121. Landus dari Sabina (913-914)
  122. Yohanes X dari Tossignano (Imola) (914-928)
  123. Leo VI dari Roma (928)
  124. Stephen VII (VIII) dari Roma (928-931)
  125. Yohanes XI dari Roma (931-935)
  126. Leo VII dari Roma (936-939)
  127. Stephen VIII (IX) dari Roma (939-942)
  128. Marinus II dari Roma (942-946)
  129. Agapitus II dari Roma (946-955)
  130. Yohanes XII (Octavius) dari Tusculum (955-964)
  131. Leo VIII dari Roma (963-965)
  132. Benedictus V dari Roma (964-966)
  133. Yohanes XIII dari Roma (965-972)
  134. Benedictus VI dari Roma (973-974)
  135. Benedictus VII dari Roma (974-983)
  136. Yohanes XIV (Peter Campenora) dari Pavia (983-984)
  137. Yohanes XV dari Roma (983-996)
  138. Gregorius V (Bruno dari Carinthia) dari Saxony (996-999)
  139. Sylvester II (Gerbert) dari Auvergne (999-1003)
  140. Yohanes XVII (Siccone) dari Roma (1003)
  141. Yohanes XVIII (Phasianus) dari Roma1004-1009
  142. Sergius IV(Peter) dari Roma (1009-1012)
  143. Benedictus VIII (Theophylactus) dari Tusculum (1012-1024)
  144. Yohanes XIX (Romanus) dari Tusculum (1024-1032)
  145. Benedictus IX (Theophylactus) dari Tusculum (1032-1044)
  146. Sylvester III (Yohanes) dari Roma (1045)
  147. Benedictus IX (kedua kalinya) (Theophylactus) dari Tusculum (1045)
  148. Gregorius VI (Yohanes Gratianus) dari Roma (1045-1046)
  149. Clement II (Suitger, Lord Morsleben & Hornburg) dari Saxony (1046-1047)
  150. Benedictus IX (ketiga kalinya) (Theophylactus) dari Tusculum (1047-1048)
  151. Damasus II (Poppo) dari Bavaria, Jerman (1048)
  152. Santo Leo IX (Bruno) dari Alsace (1049-1054)
  153. Victor II (Gebhard) dari Swabia (1055-1057)
  154. Stephen IX (X) (Frederick) dari Lorraine (1057-1058)
  155. Nicholas II (Gerard) dari Burgundy (1059-1061)
  156. Alexander II (Anselmo da Baggio) dari Milan (1061-1073)
  157. Santo Gregorius VII (Hildebrand) dari Tuscany (1073-1085)
  158. Beato Victor III (Dauferius atau Desiderius) dari Benevento (1086-1087)
  159. Beato Urban II (Otto diLagery) dari Perancis (1088-1099)
  160. Paschal II (Raniero) dari Ravenna (1099-1118)
  161. Gelasius II (Giovanni Caetani) dari Gaeta (1118-1119)
  162. Callistus II (Guido dari Burgundi) dari Burgundy, Perancis (1119-1124)
  163. Honorius II (Lamberto) dari Fiagnano (Imola) (1124-1130)
  164. Innocentius II (Gregorio Papareschi) dari Roma (1130-1143)
  165. Celestinus II (Guido) dari Citta di Castello (1143-1144)
  166. Lucius II (Gerardo Caccianemici) dari Bologna (1144-1145)
  167. Beato Eugene III (Bernardo Paganelli di Montemagno) dari Pisa (1145-1153)
  168. Anastasius IV (Corrado) dari Roma (1153-1154)
  169. Adrianus IV (Nicholas Breakspear) dari Inggris (1154-1159)
  170. Alexander III (Rolando Bandinelli) dari Siena (1159-1181)
  171. Lucius III (Ubaldo Allucingoli) dari Lucca (1181-1185)
  172. Urban III (Uberto Crivelli) dari Milan (1185-1187)
  173. Gregorius VIII (Alberto de Morra) dari Benevento (1187)
  174. Clement III (Paulo Scolari) dari Roma (1198-1191)
  175. Celestinus III (Giacinto Bobone) dari Roma (1191-1198)
  176. Innocentius III (Lotario dei Conti di Segni) dari Anagni (1198-1216)
  177. Honorius III (Cencio Savelli) dari Roma (1216-1227)
  178. Gregorius IX (Ugolino, Count Segni) dari Anagni (1227-1241)
  179. Celestinus IV (Goffredo Castiglioni) dari Milan (1241)
  180. Innocentius IV (Sinibaldo Fieschi) dari Genoa (1243-1254)
  181. Alexander IV (Rinaldo) dari Ienne (Roma) (1254-1261)
  182. Urban IV (Jacques Pantalon) dari Troyes, Perancis (1261-1264)
  183. Clement IV (Guy Foulques atau Guido le Gros) dari Perancis (1265-1268)
  184. Beato Gregorius X (Teobaldo Visconti) dari Piacenza (1271-1276)
  185. Beato Innocentius V (Peter dari Tarentaise) dari Savoy (1276)
  186. Adrianus V (Ottobono Fieschi) dari Genoa (1276)
  187. Yohanes XXI (Petrus Juliani atau Petrus Hispanus) dari Portugal (1276-1277)
  188. Nicholas III (Giovanni Gaetano Orsini) dari Roma (1277-1280)
  189. Martin IV (Simon de Brie) dari Perancis (1281-1285)
  190. Honorius IV (Giacomo Savelli) dari Roma (1285-1287)
  191. Nicholas IV (Girolamo Masci) dari Ascoli (1288-1292)
  192. Santo Celestinus V (Pietro del Murrone) dari Isernia (1294)
  193. Boniface VIII (Benedetto Caetani) dari Anagni (1294-1303)
  194. Beato Benedictus XI (Niccolo Boccasini) dari Treviso (1303-1304)
  195. Clement V (Bertrand de Got) dari Perancis (1305-1314)
  196. Yohanes XXII (Jacques d'Euse) dari Cahors, Perancis (1316-1334)
  197. Benedictus XII (Jacques Fournier) dari Perancis (1334-1342)
  198. Clement VI (Pierre Roger) dari Perancis (1342-1352)
  199. Innocentius VI (Etienne Aubert) dari Perancis (1352-1362)
  200. Beato Urban V (Guillaume de Grimoard) dari Perancis (1362-1370)
  201. Gregorius XI (Pierre Roger de Beaufort) dari Perancis (1370-1378)
  202. Urban VI (Bartolomeo Prignano) dari Naples (1378-1389)
  203. Boniface IX (Pietro Tomacelli) dari Naples (1389-1404)
  204. Innocentius VII (Cosma Migliorati) dari Sulmona (1404-1406)
  205. Gregorius XII (Angelo Correr) dari Venice (1406-1415)
  206. Martin V (Oddone Colonna) dari Roma (1417-1431)
  207. Eugene IV (Gabriele Condulmer) dari Venice (1431-1447)
  208. Nicholas V (Tommaso Parentucelli) dari Sarzana (1447-1455)
  209. Callistus III (Alfonso Borgia) dari Jativa (Valencia) (1455-1458)
  210. Pius II (Enea Silvio Piccolomini) dari Siena (1458-1464)
  211. Paul II (Pietro Barbo) dari Venice (1464-1471)
  212. Sixtus IV (Francesco della Rovere) dari Savona (1471-1484)
  213. Innocentius VIII (Giovanni Battista Cibo) dari Genoa (1484-1492)
  214. Alexander VI (Rodrigo Borgia) dari Jativa (Valencia) (1492-1503)
  215. Pius III (Francesco Todeschini-Piccolomini) dari Siena (1503)
  216. Julius II (Giuliano della Rovere) dari Savona (1503-1513)
  217. Leo X (Giovanni de'Medici) dari Florence (1513-1521)
  218. Adrianus VI (Adrian Florensz) dari Utrecht, Jerman (1522-1523)
  219. Clement VII (Giulio de'Medici) dari Florence (1523-1534)
  220. Paulus III (Alessandro Farnese) dari Roma (1534-1549)
  221. Julius III (Giovanni Maria Ciocchi) dari Roma (1550-1555)
  222. Marcellus II (Marcello Cervini) dari Montepulciano (1555)
  223. Paulus IV (Gian Pietro Carafa) dari Naples (1555-1559)
  224. Pius IV (Giovan Angelo de'Medici) dari Milan (1559-1565)
  225. Santo Pius V (Antonio-Michele Ghislieri) dari Bosco (Alexandria) (1566-1572)
  226. Gregorius XIII (Ugo Buoncompagni) dari Bologna (1572-1585)
  227. Sixtus V (Felice Peretti) dari Grottamare (Ripatransone) (1585-1590)
  228. Urban VII (Giambattista Castagna) dari Roma (1590)
  229. Gregorius XIV (Niccolo Sfondrati) dari Cremona (1590-1591)
  230. Innocentius IX (Giovanni Antonio Facchinetti) dari Bologna (1591)
  231. Clement VIII (Ippolito Aldobrandini) dari Florence (1592-1605)
  232. Leo IX (Alessandro de'Medici) dari Florence (1605)
  233. Paulus V (Camillo Borghese) dari Roma (1605-1621)
  234. Gregorius XV (Alessandor Ludovisi) dari Bologna (1621-1623)
  235. Urban VIII (Maffeo Barberini) dari Florence (1623-1644)
  236. Innocentius X (Giovanni Battista Pamfili) dari Roma (1644-1655)
  237. Alexander VII (Fabio Chigi) dari Siena (1655-1667)
  238. Clement IX (Giulio Rospigliosi) dari Pistoia (1667-1669)
  239. Clement X (Emilio Altieri) dari Roma (1670-1676)
  240. Beato Innocentius XI (Benedetto Odescalchi) dari Como (1676-1689)
  241. Alexander VIII (Pietro Ottoboni) dari Venice (1689-1691)
  242. Innocentius XII (Antonio Pignatelli) dari Spinazzola (Venosa) (1691-1700)
  243. Clement XI (Giovanni Francesco Albani) dari Urbino (1700-1721)
  244. Innocentius XIII (Michelangelo dei Conti) dari Roma (1721-1724)
  245. Benedictus XIII (Pietro Francesco-Vincenzo Maria-Orsini) dari Gravina (Bari) (1724-1730)
  246. Clement XII (Lorenzo Corsini) dari Florence (1730-1740)
  247. Benedictus XIV (Prospero Lambertini) dari Bologna (1740-1758)
  248. Clement XIII (Carlo Rezzonico) dari Venice (1758-1769)
  249. Clement XIV (Giovanni Vincenzo Antonio-Lorenzo-Ganganelli) dari Rimini (1769-1774)
  250. Pius VI (Giovanni Angelo Braschi) dari Cesena (1775-1799)
  251. Pius VII (Barnaba-Gregorio-Chiaramonti) dari Cesena (1800-1823)
  252. Leo XII (Annibale della Genga) dari Genga (Fabriano) (1823-1829)
  253. Pius VIII (Fracesco Saverio Castiglioni) dari Cingoli (1829-1830)
  254. Gregorius XVI (Bartolomeo Alberto-Mauro-Cappelari) dari Belluno (1831-1846)
  255. Pius IX (Giovanni M. Mastai-Ferretti) dari Senigallia (1846-1878)
  256. Leo XIII (Gioacchino Pecci) dari Carpineto (Anagni) (1878-1903)
  257. Santo Pius X (Giuseppe Sarto) dari Riese (Treviso) (1903-1914)
  258. Benedictus XV (Giacomo della Chiesa) dari Genoa, Italia (1914-1922)
  259. Pius XI (Achille Ratti) dari Desio, Milan, Italia (1922-1939)
  260. Pius XII (Eugenio Pacelli) dari Roma (1939-1958)
  261. Yohanes XXIII (Angelo Giuseppe Roncalli) dari Sotto il Monte (Bergamo) (1958-1963)
  262. Paulus VI (Giovanni Battista Montini) dari Concescio (Brescia) (1963-1978)
  263. Yohanes Paulus I (Albino Luciani) dari Forno di Canale (Belluno) (1978)
  264. Yohanes Paulus II (Karol Wojtyla) Wadowice, Polandia (1978-2005)
  265. Benedictus XVI (Y. Ratzinger) Bavaria, Jerman (2005-Sekarang

Bidang Tali Temali


Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.
Macam simpul dan kegunaannya
1. Simpul ujung tali
Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3. Simpul anyam
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4. Simpul anyam berganda
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5. Simpul erat
Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul kembar
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7. Simpul kursi
Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8. Simpul penarik
Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9. Simpul laso
Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini
<span class="fullpost">
Image
Image
Macam Ikatan dan Kegunaannya
1. Ikatan pangkal
Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga
digunakan untuk memulai suatu ikatan.
2. Ikatan tiang
Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya
untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
3. Ikatan jangkar
Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
4. Ikatan tambat
Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
5. Ikatan tarik
Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk
membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
6. Ikatan turki
Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
7. Ikatan palang
8. Ikatan canggah
9. Ikatan silang
10. Ikatan khaki tiga
Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.
Image
Image